Senin, 02 November 2009

FIQH IMARATUL-MASAJID (bag. 2 dr 4 tulisan)

 
Orang-orang musyrik itu, sia-sialah amal mereka dan hilang pula pahalanya. Mereka disiksa di dalam neraka Jahannam selamanya. Mereka selamanya di neraka dan tidak dikeluarkan daripadanya serta tidak diringankan dari siksaanya. Itu semua disebabkan kekufuran dan kemusyrikan mereka.

Kemudian Allah swt, memberitakan bahwa memakmurkan masjid hanya dapat terwujud oleh adanya orang-orang yang beriman kepada Allah swt dan beriman kpd hari akhir, menegakkan shalat, membayarkan zakat dan benar-benar takut hanya kepada-Nya.

Sebab hanya orang-orang yang bertakwa kepada Allah itulah yang patut memakmurkan rumah-rumah Allah swt. dan merekalah yang patut digolongkan sebagai orang-orang yang menerima petunjuk (muhtadin), mendapat keberuntungan (faizin) di dunia dan di akhirat, dan berhak (mustahiqqin) memperoleh ridha Allah.


SABABUN NUZUL (SEBAB TURUNNYA AYAT)

Telah diriwayatkan bahwa ada segolongan tokoh-tokoh orang Quraisy tersandera pada perang Badar, termasuk di antara mereka, Al Abbas ibn Abdul Muthathlib. Maka ada beberapa orang diantara shahabat Rasul saw mendatangi mereka, seraya mencerca mereka dengan kemusyrikan.
Lalu Al Abbas berkata : “Kamu menyebut-nyebut kejelekan kami, sementara kebaikan-kebaikan kami kalian sembunyikan”.

Kemudian mereka (shahabat) bertanya : “Apakah kamu memiliki beberapa kebaikan?” Mereka menjawab : “Ya. Kami memakmurkan Masjidil Haram, memasang kelambu Ka’bah, memberikan minuman kepada para jemaah haji dan membebaskan orang yang menderita”. Kemudian turunlah ayat yang artinya : “Tidak layak orang-orang musyrik itu memakmurkan masjid-masjid Allah”.


KESESUAIANNYA DENGAN AYAT-AYAT SEBELUMNYA

Segi, kesesuaian ayat ini dengan ayat sebelumnya adalah bahwa ketika Allah swt. menyebutkan pemutusan hubungan dengan orang-orang musyrik dan berbagai macam kejahatan dan kejelekan serta dosa-dosa mereka yang menyebabkan pemutusan hubungan tersebut maka mereka meyebut-nyebut bahwa mereka menyandang sifat-sifat terpuji yang membawa mereka kepada derajat yang luhur dan kedudukan yang tinggi, seperti memberi minum kepada jemaah haji, dan memakmurkan Masjidil Haram, maka Allah swt. menyanggah mereka dengan ayat yang mulia ini.

Dipetik dari buku: RAWA'I'UL-BAYAN TAFSIRU AYATIL-AHKAMI MINAL-QUR'ANI, JUZ 1, Bab: Imaratil-Masajid, Muhammad 'Ali Ash-Shabuni

2 komentar:

  1. assalamu'alaikum.. terima kashih pak, sangat membantu sekali dlm menambah rujukan peneleitian saya ttg pemakmuran masjid oleh non muslim. mohon maaf pak bagi. 1 nya mana ya. dan mohon masukannya bila ada rferensi kitab lagi mana saja yg bisa dijadikan rujukan ttg masjid dan sejarahnya... terima kashih bnyak, pak,,,

    BalasHapus
  2. CASINO GAMES - Casino Guide - Gypsy Gourmet Entertainment
    Gather online at CasinoGourmet Entertainment 에볼루션 바카라 with 탱글다희성인방송 all your favorite 토토 사이트 해킹 slots, table games, video poker, blackjack, roulette, 스마일 토토 keno, video keno 파라오 바카라 and more!

    BalasHapus