Selasa, 27 Oktober 2009

Masjid Sumbangan Caleg


Masjidnya di kampung Buhlul Al-Jawi semakin cantik. Karpetnya baru, demikian pula beberapa perangkat masjid dan pompa airnya juga baru. Ini semua sumbangan dari seseorang yang memohon do’a restu kepada warga agar sukses dalam mencalonkan diri sebagai wakil rakyat (anggota legislatif) yang banyak duitnya.

Namun tidak lama berselang, sumbangan-sumbangan tersebut menghilang lagi. Jamaah pun kaget. Usut punya usut, barang-barang tersebut diambil lagi oleh sang penyumbang. Pasalnya, caleg itu tidak lolos, alias tidak jadi anggota dewan perwakilan rakyat. Buhlul menyeletuk, ”Jika amal tidak ikhlas maka akan merepotkan diri dan masyarakat semua.”

Sumber: Buku Dengan Ayat-ayat Cinta, Buhlul Al-Jawi ke Masjid, Kisah ke-25, Penerbit Masjid Press, Yogyakarta, 2009

3 komentar:

  1. innamal-a'malu bin-niyyat... sesungguhnya amal itu dinilai karena niatnya.

    BalasHapus
  2. ihklas itu nikmat. ndak ikhlas itu sesak dan susah

    BalasHapus
  3. hati yang ikhlas merupakan jalan menuju kebahagiaan, baik di dunia maupun di akhirat

    BalasHapus